Manfaat Menulis Secara Psikologis

     Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan ‘manfaat membaca secara psikologis’ kepada anda semua. Setelah beberapa minggu saya tidak aktif menulis blog, pada akhirnya pada waktu ini saya bisa menulis lagi di blog. Menulis, tentu hal itu sudah diajarkan kepada kita waktu kecil. Namun tidak banyak orang yang sadar akan manfaat menulis ini, bahkan banyak yang kurang suka melakukannya (menulis). Berbekal informasi yang saya dapatkan dari hasil studi dari Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales dan hasil studi dari peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, saya akan menjelaskan tentang manfaat menulis (contoh sederhananya menulis buku harian).
     Semasa, kita kecil tentu sebagian dari kita senang menulis buku diari bahkan kebiasaan itu terbawa hingga masa remaja. Nah, namun ketika kita sudah menginjak usia 25 tahun keatas, kita merasa menulis buku harian tersebut sudah tidak sesuai dengan usia kita. Hal ini tidak benar, mnurut Karen Baiki seorang clinical psychologist dari University of New South Wales, mengatakan bahwa menulis tidak ada batasan usia, dan menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental.
     Dalam studinya, Baikie meminta partisipan menulis 3 s/d 5 peristiwa yang penuh tekanan selama 15 s/d 20 menit. Hasil studi menunjukkan, mereka yang menuliskan hal tersebut mengalami perbaikan kesehatan fisik dan mental secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang menulis topik-topik yang netral. Menurut Baikie, terapi menulis ekpresif ini akan meningkatkan kadar stres, suasana hati yang negatif, gejala-gejala fisik, serta penurunan suasana hati yang positif di tahap awal. Akan tetapi, dalam jangka panjang, banyak studi yang telah menemukan bukti mengenai manfaat terapi menulis bagi kesehatan. Para partisipan melaporkan merasa lebih baik, secara fisik maupun mental.
     Dalam jangka panjang, terapi menulis bisa mengurangi kadar stres, meningkatkan fungsi system kekebalan tubuh, mengurangi tekanan darah, memperbaiki fungsi paru-paru, fungsi lever, mempersingkat waktu perawatan di rumah sakit, meningkatkan mood, membuat penulis merasa jauh lebih baik, serta mengurangi gejala-gejala trauma. Terapi ini, bisa bermanfaat bagi orang yang memunyai berbagai masalah kesehatan. "Partisipan yang menderita asma dan rematik arthritis menunjukkan adanya perbaikan fungsi paru-paru setelah melakukan tes laboratorium," kata Baikie.
     Menulis, menurut peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, bisa memperkuat sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocytes. Pennebaker meyakini, menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan akan membantu Anda memahaminya. Dengan begitu, akan mengurangi dampak penyebab stres terhadap kesehatan fisik Anda.
     Dengan menulis, Anda mengasah otak kiri yang berkaitan dengan analisis dan rasional. Saat Anda melatih otak kiri, otak kanan Anda akan bebas untuk mencipta, mengintuisi, dan merasakan. Singkatnya, menulis bisa menyingkirkan hambatan mental Anda dan memungkinkan Anda menggunakan semua daya otak untuk memahami diri Anda, orang lain, serta dunia sekitar Anda dengan lebih baik.
     Nah, jika sudah tau manfaatnya, sekarang giliran anda untuk membuktikannya, siapa tahu di kemudian hari melalui kebiasan menulis buku harian dapat menjadi penulis terkenal? Buktikan!

Dikutip dari sabda.org "Manfaat Menulis Sebagai Terapi Psikologis"

0 Comments