Bagaimana kehidupn di bumi ini berawal? itulah pertanyaan yang mendorong para ilmuwan untuk mencari tahu asal usul kehidupan yang ada di bumi. Banyak teori-teori yang muncul membahas asal usul kehidupan dari para pakar, tetapi belum ada yang memuaskan semua pihak.
berikut ini, beberapa teori tentang asal usul kehidupan:
1. Kehidupan diciptakan oleh
zat supranatural (ghalib) pada saat istimewa (teori kreasi khas)
2. Kehidupan muncul dari benda
tak hidup pada berbagai kesempatan (teori generatio spontanea)
3. Kehidupan tidak
berasal-usul (keadaan mantap)
4. Kehidupan datang di planet
ini dari mana saja (teori kosmozoan)
5. Kehidupan muncul berdasar
hukum fisika-kimia (evolusi biokimia)
TEORI EVOLUSI KIMIA
Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara
bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam
atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik
kompleks. Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam
skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di
bawah ini.
Stanley Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke
dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi.
Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai “halilintar” agar gas-gas dan uap
air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul
reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula
sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di
dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat
terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum
dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi
makhluk hidup yang paling sederhana.
Teori Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan
timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi
dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan “soppurba”
tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan
gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan
organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat
dengan media luar yang dianggap sebagai “selaput sel primitif” yang memberi
stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk
nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan
dapat menghasilkan “organisme heterotrofik” yang dapat mereplikasikan dirinya
dan mengambil nutrisi dari “sop purba” yang kaya akan bahan-bahan organik dan
menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda
tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn,
sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental.
Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat
menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul,
karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel.
Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan
rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.
Teori Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda mati (Generatio Spontanea). Teori Abiogenesis
dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM), yang
merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno. Aristoteles melakukan
pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di
sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula
oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedhan. Ia
mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan
kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah
beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada
abad ke-17,Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan
mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji
teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoekmencoba mengamati air
rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa
di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang
sangat renik.
Teori Biogenesis.
Teori biogenesis adalah suatu teori
yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo”
(makhluk hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh
tokoh-tokoh Biologi lain, seperti berikut.
- Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar. Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung I ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga.
- Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengan air kaldu dan hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
- Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara. Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
Sumber: http://kamusq.blogspot.com/
http://gurungeblog.wordpress.com
0 Comments
komentarmu, aku tunggu! no spam!