Sinopsis
Film ini bercerita tentang kisah Agus dan teman-temannya yang ingin mewujudkan cita-citanya/ Agus berasal dari keluarga sederhana di Muntilan, Jawa Tengah. Ayahnya bekerja di pabrik tahu, ibunya adalah ibu rumah tangga yang sangat mahir membuat tahu bacem. Agus gelisah setelah ditugaskan oleh ibu guru untuk membuat karangan tentang cita-cita.
Teman-teman Agus memiliki cita-cita setinggi langit. Sri
ingin menjadi artis terkenal karena dorongan ibunya. Ia selalu ingin dipanggil
dengan nama Mey. Menurutnya, nama ‘Sri’ tidak menjual. Jono bercita-cita jadi
tentara. Dalam kesehariannya, ia bertingkah selayaknya pemimpin di hadapan
teman-temannya. Jono selalu ingin jadi ketua kelas. Puji bercita-cita ingin
membahagiakan orang lain. Ia membantu semua orang yang terlihat membutuhkan
bantuan. Di balik semua aksinya itu, ternyata ia hanya mengharapkan sanjungan
dan ucapan terima kasih dari orang yang dibantunya. Ia haus pujian.
Agus yang tiap hari makan tahu bacem buatan ibunya
bercita-cita ingin makan di restoran Padang. Ia jadi bahan tertawaan teman-temannya.
Ia juga sadar bahwa untuk cita-citanya itu ia butuh uang. Masalah ini yang
harus dipecahkannya.
Sutradara : Eugene
Panji
Penulis : : Satriono
Pemeran : M
Syihab Imam Muttaqin, Rizqullah Maulana Daffa, Iqbal Zuhda Irsyad, Dewi Wulandari Cahyaningrum
Tanggal edar : Kamis,
11 Oktober 2012
Tambahan
Ternyata ada kisah menarik
dibalik pembuatan film ini, (saya baru mengetahui ketika menonton acara Kick Andy).
“Cita-Citaku Setinggi Tanah” inilah
karya film layar lebar pertama Eugene Pandji yang diproduksi dengan biaya
sendiri. Proyek ini ia sebut sebagai CSR yang ia artikan sebagai Creative
Social Responsiblity, sebuah proyek untuk berbagi. Keinginan untuk berbagi
itulah ia wujudkan melalui berbagi ilmu dengan orang-orang yang belum pernah
terlibat dalam pembuatan film. Sebagai bentuk kontribusi, seluruh kru dan
pemain bersedia tidak dibayar. Termasuk salah satu pemain anak yang hadir
menjadi tamu Kick Andy, Muhammad Syihab Imam Mustaqqin. Syihab berperan
sebagai Agus. Seorang anak "pengusaha" tahu bacem yang memiliki
cita-cita sederhana, yaitu makan di restoran Padang. Sementara teman-temannya
yang lain memiliki cita-cita setinggi langit, tetapi yang sebenarnya adalah
representasi cita-cita orang tua masing-masing. Meski ini adalah pengalaman
pertama Syihab berperan dalam film layar lebar, namun perannya sebagai sosok
anak enerjik ini langsung membawa namanya sebagai aktor belia asal Desa
Sabrang, Gunungpring, Muntilan-Jawa Tengah. Meski berbagai rintangan menghadang
proses pembuatan film ini. Namun komitmen berbagi ini tak tanggung-tanggung
Eugene lakukan secara total. Seratus persen penjualan film ini ia donasikan
kepada anak-anak penderita kanker, melalui YKAKI, Yayasan Kasih Anak Kanker
Indonesia. Satu lagi nilai-nilai positif yang bisa didapat dari kisah Agus ini,
bahwa rejeki tidak pernah pergi, ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk
kembali.
Ini adalah film layar lebar
yang direkomendasikan Kick Andy bagi seluruh orangtua yang sadar bahwa tidak
cukup anak-anak hanya memiliki cita-cita setinggi langit, tetapi hal terpenting
adalah mereka bisa menghargai sebuah proses ketika memperjuangkan cita-cita
itu, hingga nantinya bangsa ini akan melahirkan anak-anak yang berjiwa tangguh.
0 Comments
komentarmu, aku tunggu! no spam!