Kenapa Pesawat Masih Menjadi Tranportasi Teraman Di Dunia?





Kejadian yang dialami pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jurusan Jakarta - Pangkal Pinang, Bangka Belitung, tentu membuat kita kembali bertanya, tentang predikat transportasi teraman didunia yang melekat pada pesawat terbang. Hanya berselang 13 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut hilang kendali dan setelah beberapa saat telah dikonfirmasi jika pesawat tersebut mengalami kecelakaan, dan semua penumpangnya tak selamat.


Kecelakaan yang melibatkan pesawat terbang memang bukan pertama kali terjadi di Indonesia, bahkan di luar negeri juga terdapat sejarah yang memilukan dalam transportasi udara ini. Seperti pesawat dari Malaysia Airlines MH370 sampai sekarang belum diketahui keberadaannya dan para penumpangnya. Tragedi tersebut menyita seluruh perhatian dunia, banyak bantuan dari negara-negara di dunia untuk membantu melakukan proses pencarian bangkai pesawat tersebut, meski demikian sampai saat ini masih menyisakan misteri sampai saat ini, tidak ada kemajuan yang signifikan terhadap upaya pencarian.

Melihat kenyataan seperti itu, pasti banyak orang yang was-was dan takut berpergian menggunakan transportasi udara. Banyak yang mulai mempertanyakan tentang predikat transportasi udara hingga saat ini.

Jika kita lihat saat ini pesawat justru sering kali merenggut paling banyak korban dalam setip tragedi. Hampir setiap kali terjadi kecelakaan semua penumpang dan kru tidak ada yang selamat. Namun disamping itu yang perlu kita pahami adalah, frekuensi terjadinya kecelakaan ini lebih sedikit ketimbang moda transportasi lainnya, sehingga jumlah korban secara keseluruhan lebih sedikit ketimbang transportasi lainnya.

Coba kita bandingan dengan berapa banyak korban jiwa yang diakibatkan kecelakaan pada transportasi darat. kemudian hitung jumlah korban dalam satu bulan. Selanjutnya kita bandingan dengan jumlah korban kecelakaan pesawat. Dari sini kita cukup bisa mematahkan asumsi kita tentang tranportasi udara paling banyak menelan korban.

Dikutip dari Replubika, data yang berasal dari Asosiasi Keslamatan Perjalanan Darat Internasional ada sekitar 3.287 orang meninggal akibat kecelakaan mobil dalam satu hari, dan totalnya 1.3 juta jiwa setiap tahun. Universitas Northwestern pada tahun 2001 pernah melakukan penelitian tentang perbandingan jumlah korban kecelakaan mobil dan pesawar. hasilnya, dalam satu milyar mil perjalanan menggunakan mobil terdapat 7.2 orang yang meninggal, sedangkan untuk jarak yang sama hanya 0.07 orang saja jika menggunakan pesawat.

Tingginya tingkat keamanan pesawat, SOP yang rumit, Pengecekan kondisi secara kontinyu sebelum lepas landas menjadi kelebihan transportasi udara dalam menjalankan setiap perjalanannya, sehingga memiliki resiko yang lebih kecil.

1 Comments

  1. ternyata begitu, secara statistik memang lbh sedikit ya jumlah kecelakaannya.

    Semoga saja untuk kecelakaan naas seperti Lion air, tidak terulang kembali.

    ReplyDelete

komentarmu, aku tunggu! no spam!